Mendaki, bagi anak muda di Indonesia kata yang satu ini jadi salah satu tolak ukur…
Tentang ojek online dan pembayaran non tunai
Saat ini ojek online di Indonesia khususnya di kota-kota besar merajalela bak trend di dunia transportasi. Mulai dari perusahaan Indonesia yaitu gojek atau perusahaan luar seperti uber dan grab.
Semakin kesini metode pembayaran merekapun semakin canggih dulu diawal kita hanya dihadapkan dengan pembayaran cash. Kini metode pembayaran non tunai (gopay, grab pay, atau kartu kredit, debit untuk uber) mulai di tawarkan apalagi dengan iming iming tarif lebih murah karena membayar menggunakan non tunai. Namun ini saya sering lihat banyak driver yang ricuh dengan penumpangnya akibat si penumpang bayar menggunakan metode non tunai.
Suatu hari saya pernah melihat di sosmed terjadi cekcok antara pelanggan dan driver salah satu ojek online tersebut karena pelanggan membayar menggunakan pembayaran non tunai. Pasalnya saat itu masih pagi dan sang driver setelah mengantar pelanggan, memaksa meminta uang tunai karena alasannya tidak punya uang untuk beli bensin. Cekcok pun terjadi. Secara teknis bisa dikatakan driverlah yang salah karena menerima pelanggan padahal harusnya dia sudah tau kalau dibayar menggunakan non tunai. Namun apakah yang sebenarnya terjadi kenapa driver tetap memaksa minta uang tunai.
Ada pula beberapa case pengemudi menolak pembayaran non tunai https://m.kumparan.com/jofie-yordan/penumpang-keluhkan-sopir-uber-sering-tolak-pembayaran-kartu-kredit
Selidik punya selidik, sistem pembayaran perusahaan lah yang membuat diver tidak begitu suka menggunakan non tunai. Karena penasaran sayapun menanyakan kepada salahsatu driver yang waktu itu driver gojek (sy suka gojek krn buatan anak bangsa). Saya tanya apakah driver dirugikan jika pelanggan membayar menggunakan non tunai?
Sang driver menjelaskan pada dasarnya tidak kata dia di perusahaan grab atau uber pembayaran dilakukan hanya sekali sepekan, sehingga driver kadangkala tidak punya uang cash lagi padahal butuh narik. Sedang di go jek pembayaran bisa di terima tiap hari asalkan sudah mencapai saldo minimum pengambilan dana uangpun akan diterima dalam beberapa jam oleh driver.
Well, menurut saya wajar jika driver menolak pada akhirnya pembayaran non tunai. Namun kata driver tadi harusnya sebagai driver juga paling enggak punya modal lah buat narik, namanya juga kerja.
Dengan fenomena seperti ini saya akhirnya sedikit berpikir bagaimana kalau kita sebagai pelanggan pun setidaknya memahami situasi mereka. Bagaimana caranya?.
Kalau saya jika kita memesan ojek online ini pagi hari sekali misalnya sebaiknya menggunakan uang cash. Dengan demikian sang driver paling tidak mendapatkan uang cash pertama dia di pagi hari dan barulah gunakan pembayaran non tunai ketika sudah agak siang.